Selera risiko kembali setelah Kepala Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat mengirim ekonomi AS ke dalam resesi. Dia mengatakan bahwa soft landing sangat sulit dicapai karena ada risiko jika Fed gagal mengembalikan stabilitas harga, maka inflasi akan mengakar dalam perekonomian.

Namun, Powell juga mengungkapkan bahwa para pejabat melihat kenaikan suku bunga lebih lanjut sesuai di lingkungan saat ini karena akan membantu meringankan beberapa tekanan harga terburuk dalam 40 tahun.

Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 poin basis, terbesar sejak 1994. Segera setelah pertemuan tersebut, Powell mengatakan kepada wartawan bahwa kenaikan 75 bp lainnya dijadwalkan bulan depan. Namun kemarin, ketika ditanya apakah Fed akan terus bertindak agresif, kepala Fed menghindari jawaban secara spesifik, yang menekan Dolar. Hal ini memberikan support ke pasar saham dan mengembalikan permintaan untuk aset berisiko. Namun demikian, Powell menekankan bahwa Fed tidak mencoba untuk memprovokasi resesi, karena memburuknya kondisi ekonomi bukan bagian dari tugas bank sentral. Meskipun mereka benar-benar tidak melihat kemungkinan resesi sangat tinggi saat ini, Fed mengakui bahwa itu mungkin terjadi, karena peristiwa baru-baru ini telah mempersulit bank sentral untuk memangkas inflasi sambil mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat. Powell mengulangi bahwa soft landing adalah tujuan Fed, tetapi melakukannya sangat sulit saat ini mengingat operasi militer, harga komoditas, dan masalah rantai pasokan lebih lanjut.

Investor memperkirakan bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga menjadi sekitar 3,6% pada pertengahan tahun depan. Hal ini karena CPI naik 8,6% bulan lalu, tertinggi dalam empat dekade. Universitas Michigan juga melaporkan bahwa rumah tangga AS memperkirakan inflasi mencapai 3,3% selama 5-10 tahun ke depan.

Negara-negara lain juga mengalami masalah serius dengan inflasi. Misalnya, Kantor Statistik Nasional melaporkan bahwa IHK Inggris meningkat hingga 9,1% bulan lalu, dari 9% pada bulan April. Harga ritel juga naik lebih dari perkiraan, melonjak hingga 11,7%.

Berbicara tentang pasar forex, Euro melambung secara mengesankan kemarin, tetapi koreksi akan terjadi hanya setelah return yang jelas dan konsolidasi di atas 1,0600. Hal itu pasti akan mendorong pergerakan menuju 1,0640 dan 1,0680. Tetapi, jika terjadi penurunan, sangat penting bagi bulls untuk tetap aktif di sekitar 1,0555, jika tidak, kuotasi akan jatuh ke 1,0510, 1,0470 dan 1,0430.

Dalam hal Pound, ada kenaikan harga, tetapi tren naik akan dilanjutkan hanya setelah konsolidasi di atas 1,2320. Hal itu akan memicu kenaikan ke 1,2365 dan 1,2400, tempat pembeli akan menghadapi lebih banyak kesulitan. Dorongan naik yang lebih besar akan membawa Pound ke 1,2460. Tetapi, jika bears menembus di bawah 1,2230, harga akan turun ke 1,2165, 1,2100 dan 1,2030.